Sebenarnya dibalik keceriaan seorang anak, sesungguhnya ia membutuhkan perhatian dan bimbingan,
Ia terkadang juga mengingnginkan bisa bermain bersama ayah dan ibunya,
Sayangnya, banyak orang tua yang justru menghabiskan waktunya untuk berbagai urusan diluar rumah,
Rutinitas kantor, janji dengan relasi atou mitra bisnis, aktifitas organisasi dan sebagainya seakan jadi pembenar untuk membahaagiakan keluarga.
Dunia anak seolah tak lepas dari canda cerianya, Menyaksikan mereka berlari, bercanda dan bertingkah dengan segala keriangan hatinya, menatap mereka bermain dan bergurau dalam iringan gelak tawanya. Terkadang semua itu membuat hati tergerak untuk turut menikmati dunia mereka, merasakan kegembiraan yang mereka rasakan.
Namun di belahan lain, ada orang tua yang tidak sempat meluangkan waktunya untuk bermain dan bercanda dengan anak-anak. Waktu mereka “terlalu berharga” untuk itu, sementara di sana menunggu setumpuk tugas kantor atau deretan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan. Tak perlulah orang tua “menyia-nyiakan” waktu sekedar untuk bermain bersama anak-anak. Toh itu bukan lagi menjadi dunia mereka.<gaya berpikir orang tua sekarang>
Sehingga kihidupan sang anak pun terbengkalai dan tak terawasi, bagai mana iya bermain, bagai mana iya tersenyum, dan bagai mana ia menangis sama sekali sebagai orang tua tidak mengetahuinya,
lalu pantaskah orang tua menuntut bnyak akan anak anaknya sedangkan mereka secara sengaja meniadakan anaknya saat itu juga,
mereka lebih mementingkan harta dibanding kasih sayang seorang orang anak, padahal perasaan tidak bisa dibeli dengan apapun termasuk harta,
karna perasaan datangnya dari hati dan "perasaan hati" datangnya dari sebuah kasih sayang sebuah ikatan yang mengikat insan berbeda karna adanya proses pengikatan yg diciptakan,
Dimana anak tersenyum mereka ingin tersenyum dengan orang tuanya, dimana mereka sedih mereka ingin bersandar pada orang tuanya, mereka selalu berharap ayahku disampingku ibuku slalu membelaiku,
Inilah dunia anak, dunia bermain dan canda tawa, sebagai cerminan dari rasa sanubari, tak inginkah kalian para orang tua baik ayah dan ibu turut bersama mereka menikmati kegembiraan dalam naungan kebahagiaan..
0 komentar:
Posting Komentar